Kita akan menyimak seorang wanita yang gigih dalam mempertahankan ajaran tauhid pada masa awal islam. Sumayyah adalah wanita ketujuh yang masuk islam diantara orang yang telha lebih dahulu masuk islam. Wanita ini adalah seorang budak belian Abu Hudzaifah bin Mughirah Al Makhzumi. Yasir adalah budak Abu Hudzaifah. Dia dinikahkan oleh tuannya dengan Sumayyah. Dari pernikahan lahirlah ammar. Lalu Abu Hudzaifah memerdekakannya.
Ibn Isgaq bercerita, “Beberaoa keluarga Ammar bin Yasir memberitahukan kepadaku bahwa sumayyah, Ibu Ammar disiksa oleh seorang tuannya dari bani Mughirah karena memeluk Islam. Sumamyah dipaksa meninggalkan islam. Namun dia menolaknya. Suatu waktu Rasulullah SAW, melewati Sumayyah, suaminya, Yasir dan amak laki-lakinya, Ammar. Rasulullah pun melihat siksaan yang ditimpakan kepada mereka. Beliau bersabda, “Bersabarlah kalian, wahai keluarga yasir tempat kalian adalah disurga.”
Tak henti-hentinya yasir mendapat penyiksaan hingga dia meninggal. Abu Jahal menghampiri Sumayyah. Dia memasukan tombak kecil ke bagian kewanitaannya hingga meninggal. Semoga Allah merahmati mereka berdua!
Adapun Ammar ditimpa berbagai penganiayaan oleh orang-orang Quraiys. Penganiyaan itu berlangsung terus meneburs. Orang-orang Quraisy meminta Ammar mengucapkan kata-kata kufur. Ammar mengucapkan kata-kata tersebut tetapi hatinya menolak.
Setelah itu dia menemui Rasulullah dan mengadukan masalah yang dihadapinya, yaitu mengucapkan kata kekufuran dengan penolakan yang didalam hato. Dia sangat takut dan cemas kalau dirinya telah keluar dari Islam. Kemudian Allhh SWT menurunkan ayat yang menyatakan bahwa Ammar bin Yasir tidak terjatuh pada kekufuran.
“Barangsiapa kafir kepada Allah setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan mereka akan mendapat azab yang besar.”
Sumber : 70 Kisah Teladan, Sirah Ibn Hisyam, Juz 1 hh. 319-320