
Ka’bah merupakan bangunan dan tempat suci umat Islam. Setiap saat umat manusia dari penjuru dunia mengunjungi Ka’bah untuk melaksankan ibadah umroh dan Ibadah Haji setiap tahunnya.
Namun dahulu ketika baginda Nabi belum dilahirkan ada salah satu raja dari kawasan timur tengah yang sombong dan hendak menghancurkan Ka’bah. Dia adalah Abrahah raja yang berasal dari Negeri Yaman.
Abrahah tidak suka orang-orang mengunjungi Ka’bah dan berdagang di kota Makkah. Ia iri dengan kondisi tersebut. Ia juga ingin orang orang yang mengunjungi kota Makkah juga berkunjung ke Negeri yang di perintahnya di Yaman.
Raja Abrahah mempercantik Negeri Yaman dengan maksud orang-orang tersebut tertarik agar berkunjung ke Yaman. Bangunan bangunan megah dan indah mulai dibangun atas perintah Abrahah kepada rakyatnya.
Namun semua usaha yang sudah dilakukan sia-sia. Orang orang tak tertarik dengan Negeri Yaman. Bahkan semakin banyak dan ramai yang berkunjung ke Kota Makkah. Peristiwa ini membuat Raja Abrahah marah besar.
Abrahah beranggapan bahwa daya tarik kota Makkah karena adanya Baitullah atau Ka’bah. Maka iapun berencana meratakan bangunan tempat suci itu dengan bala tentara dan pasukan yang dipimpinnya.
“kalau Ka’bah sudah roboh, pasti orang-orang akan berbondong-bondong mengunjungi Negeri Yaman,” Kata Abrahah kepada bala tentaranya.
Maka pada saat hari yang sudah ditentukan , berangkatlah Abrahah bersama pasukannya dengan mengendarai gajah. Gajah-gajah yang tidak berdosa menjadi korban kesombongan dan keangkuhan Abrahah.
Dengan jumlah pasukan yang besar, Abrahah semakin sombong , ia mengira akan dengan mudah menaklukan dan menghancurkan Ka’bah. Namun akhirnya justru Kota Makkah menjadi saksi kebinasaan raja Yaman tersebut bersama pasukannya. Ribuan burung yang di kirim Allah dengan membawa Kerikil dari neraka meluluh lantakan dan membuat pasukan kalang kabut.
Raja Abrahah dan semua pasukannya tewas terkena lemparan kerikil yang sangat panas dibawa oleh pasukan Allah burung Ababil.
Kisah ini diabadikan didalam Al Qur’an Surah Al Fil (1-5)
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ
1.Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ
2.Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
3.dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ
4.yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ
5. lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).