Keutamaan Dzikir Kepada Allah
Rasulullah SAW Bersabda:
“Sesungguhnya Allah SWT berfirman, ‘Aku senantiasa bersama hambaku selama dia mengingatku dan bibirnya bergerak mengingat-Ku.”(HR Iman Ahamad, Ibnu Majah).
“Allah Swt. berfirman, Aku selalu seperti prasangka hamba-Ku kepada Ku. Jika dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku akan mengingat-Ku dalam diri-Ku. Jika dia mengingat-Ku di tengah orang ramai, maka Aku akan mengingkatnya di tengah orang ramai yang lebih baik daripada mereka. Jika dia mendekatkan diri sejengkal kepada-Ku, maka Aku akan mendekati dirinya sehasta. Jika dia mendekati-Ku sehasta maka Aku akan mendekati dirinya satu depa. Jika hamba itu mendatangi diri-Ku sambil berjalan, maka Aku akan mendatangi dirinya sambil berlari” (HR, Ahmad, AL-Bukhari, Muslim, At-Tirmdzi, An-Nasai dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
“Tidak duduk suatu kaum yang berdzikir kepada Allah Swt. Kecuali mereka dikelilingi oleh para malaikat dan diliputi oleh rahmat. Akan turun kepada mereka ketenangan, dan mereka akan disebut oleh Allah di tengah para malaikat di sisi-Nya.” (HR Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah).
“Sungguh Allah akan membangkitkan kaum-kaum pada hari kiamat dengan wajah berseri penuh cahaya. Mereka berdiri diatas mimbar dengan berseri penuh cahaya. Mereka berdiri diatas mimbar yang terbuat dari mutiara. Semua orang ingin memperoleh kedudukan seperti mereka padahal mereka bukan nabi dan bukan orang syahid di medan pertempuran.”
Lalu datanglah seorang badui yang merangkak dengan kedua lututnya seraya berkata,” Wahai Rasulullan jelaskan kepada kami siapa mereka itu agar kami dapat mengetahui mereka.” Rasulullah Saw, bersabda, ” Mereka orang yang saling mencintai di jalam Allah dalam berbagai macam suku bangsa, dan berbagai negeri. Mereka berkumpul untuk mengingat dan berdzikir kepada Allah SWT.”(HR Ath-Thabrani dengan sanad hasan dari Abu Darda ra).
Zikir yang paling utama ialah La ilaha illallah dan doa yang paling utama adalah al hamdulillah.” (HR At Tirmidzi , AN-Nasai, Ibn Majah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim dari Jabir RA).
Tidak seorang hamba pun yang mengucapkan La illa haillallah dengan penuh ke ikhlasan kecuali dengan dibukakan baginya pintu-pintu langit sampai ke Arsy selama ia menjauhi dosa-dosa besar.” (HR Tirmidzi dan Abu Hurairah).
“orang yang selalu mengucapakan La ilaha Illallah tidak akan gentar menghadapi kematian, tidak takut akan azab kubur dan tidak takut ketika kelak dia dibangkitkan. Sepertinya aku melihat mereka sedang bangun tidur dan mereka mengangkat kepala sambil berkata, Segala puji bagi Allah yang telah menyingkirkan segala bentuk kesedihan dari kami.”(HR At-Thabrani dan Ibnu Umar r.a).
“Para penghuni surga tidak menyesali apa pun kecuali masa-masa yang terlewatkan oleh mereka ketika mereka tidak berzikir kepada Allah Swt.” (HR=Thabrani, AL Baihaqi dari Mu’adz r.a).
“Tidak ada seorang hamba pun yang mengucapkan La Ilaha illallah seratus kali kecuali dia akan dibangkitkan oleh Allah Swt. Pada hari kiamat kelak dengan memiliki wajah secerah bulan purnama. Tidak ada seorang pun pada hari itu yang akan diangkat amal perbuatannya melebihi amalnya kecuali orang-orang yang mengucapkan seperti apa yang telah dia ucapkan atau daripada itu.” (HR At-Thabrani dan Abu Darda r.a).
Barangsiapa yang mengucapkan La ilaha illallah wahdahu la syarikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala syai’in qadir sebanyak sepulu kali, maka dia akan mendapatkan pahala yang menyamai empat orang hamba sahaya dari keturunan Isma’il.”(HR Al-Bukhari Muslim, At-Tirmidzi dan An-Nasai dari Abu Ayub r.a).