Di Dunia manusia mengerahkan kemampuannya untuk mengumpulkan apa yang sanggup ia kumpulkan. Bekerja keras dari pagi hingga siang bahkan hingga malam hari, semua dilakukan agar tercapai apa yang ia impi-impikan
Akan tetapi ketika maut atau ajal telah datang dan ia harus dikuburkan. Maka tidak ada yang mengantarkannya sampai ke kuburnya kecuali keluarganya, sebagian dari hartanya dan amal-amal sholihnya.
Keluarga yang dicintainya dan harta yang ia kumpulkan selama hidupnya hanya mendampinginya sampai sebatas tempat pemakaman di pekuburan. Setelah itu keduanya akan kembali meninggalkan tempat kuburan.
Hanya amal amalan sholeh yang dikerjakan semasa hidupnya yang akan setia mendampinginya di alam kubur hingga alam akherat kelak.
Maka orang yang berakal hendaknya lebih memberi perhatian terhadap perkara yang akan senantiasa setia mendampinginya sampai ke alam akhirat.
Anas bin Malik RA meriwayatkan bahwa Rosulullah bersabda:
يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ ، يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ
“Ada tiga hal yang mengantar mayit sampai kekuburan yaitu keluarga, harta dan amalnya. Dua akan kembali dan satu akan tetap bersama di kuburan, Dua hal yang akan kembali adalah keluarga dan hartanya sedangkan satu hal yang tetap bersamanya adalah amalnya (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)”
Lantas bagaimana dengan amalan kita? Sudahkah amal kita siap menemani kita kelak dialam kubur? Saat ini kita masih diberikan kesempatan untuk hidup kita renungi makna hadits diatas. Dan selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah mempergunakan waktu yang masih tersisa untuk memperbanyak amal -amal kebaikan.