Dalam satu hadits yang diriwayatkan Muslim dan Ahmad, Rasulullah mendoakan kepada pemegang kekuasaan yang mengurusi dan mengemban amanah umat.
” Ya Allah , Siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku kemudian ia menyusahkan meereka, maka susahkanlah dia; dan siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku dan memudahkan mereka, maka mudahkanlah dia” (HR Muslim dan Ahmad)
Dari makna hadits diatas ada dua tipe pejabat yang selalu mengisi di tampuk kekuasan dalam kehidupan ini. Yang pertama adalah pejabat yang gemar menyusahkan rakyat dan yang kedua adalah para pejabat yang memudahkan mereka.
Dari doa Rasulullah diatas, pejabat yang menyusahkan rakyat akan mendapatkan doa kesusahan dari baginda Nabi. Sebaliknya pejabat yang memudahkan akan mendapat kemudahan dari doa Beliau
As-Shan’ani berkata, “Kesusahan dalam hadis, mencakup kesusahan duniawi dan ukhrawi” di kutip dari Republika
Di antara bentuk kesusahan yang akan diterima para pejabat disebutkan dalam hadits lain. Rasulullah SAW bersabda, ” Siapa yang diamanahi mengurusi umatku lalu menyusahkan mereka, maka baginya Bahlatullahi. kemudian Para sahabat bertanya apakah Bahlatulahi ? Rasulullah menjawab Laknat Allah (HR Abu Awanah dalah kitab sahihnya).
Pejabat yang mendapat laknat dari Allah akan tersingkir dari pusaran rahmat dan kasih sayang Allah. Padahal jabatan adalah amanah yang sangat berat. Tak mungkin tertunaikan kecuali dengan bantuan dan pertolongan Allah SWT. Pejabat tersebut akan dikenang oleh rakyatnya sebagi pemimpin yang gagal dalam mengemban tugas dan amanah. Dan tentunya pejabat tersebut tak luput dari sasaran kemarahan rakyat.
Sebaliknya pejabat yang bisa memberikan kemudahan yang tidak melanggar syariat , maka ia akan mendapat kemudahan berupa pertolongan dari Allah. Rakyat mencintainya dan Allah mengasihinya. Di Akherat kelak akan mendapatkan penghargaan yang istimewa dari Allah SWT.