Allah ﷻ menjaga Alquran dari kesalahan, Salah satu bentuk penjagaan tersebut adalah dengan memerintahkan malaikat Jibril datang kepada Nabi untuk melakukan pengulangan atau murajaah bacaan alquran Rasulullah ﷺ.
Prof Hasbi menuliskan, Pada tahun beliau wafat murajaah atau ulangan bersama malaikat Jibril diadakan dua kali.Selain itu Nabi ﷺ sering pula mengadakan ulangan kepada para sahabat-sahabatnya, maka sahabat-sahabatnya itu, disuruh Nabi membacakan Alquran itu dihadapannya, dan kemudian Nabi membetulkan hafalan atau bacaan dari para Sahabatnya.
“Ketika Nabi ﷺ wafat Alquran itu telah sempurna diturunkan dan telah dihafal oleh ribuan manusia, dan telah dituliskan semua ayat-ayatnya,” katanya.
Ayat-ayatnya dalam satu surat telah disusun menurut tertib urut yang ditunjukkan sendiri oleh Nabi ﷺ. Mereka telah mendengar Alquran itu dari lisan Nabi ﷺ berkali-kali dalam sholat yang didirikan, saat pidato pidatonya beliau, ketika pelajaran pelajaran dan aktivitas lainnya bersama sahabat-sahabatnya. “Sebagaimana Nabi ﷺ sendiri pun telah mendengar pula dari mereka,” katanya.
Dan Nabi ﷺ telah menjalani suatu cara yang amat praktis untuk memelihara dan menyiarkan Alquran itu, sesuai dengan keadaan bangsa Arab di waktu itu.
Menurutnya, satu hal yang menarik perhatian, ialah ketika Nabi baru wafat, Alquran itu telah sempurna diturunkan di waktu Nabi ﷺ telah mendekati masanya untuk kembali ke hadirat Allah Yang Mahakuasa. “Hal ini bukanlah suatu kebetulan saja melainkan telah diatur Yang Maha-Esa,” katanya.
referensi :republika