
Seorang ulama besar menjelaskan tentang nafsu yang ada pada diri manusia. Nafsu ketika tidak dikendalikan maka akan menghinakan bagi dirinya. Ia bisa lebih buas dari binatang buas dan menjadikan kedudukannya lebih rendah dari binatang. Hawa nafsu adalah kecondongan jiwa kepada sesuatu yang selaras dengan keinginannya” (Asbabut Takhallaush minal hawa, Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, hal. 3).
Imam Al Ghazali dalam Kitab Minhaj al-Abidin menggambarkan nafsu seperti binatang yang bandel. Ulama mengatakan ada tiga cara untuk menaklukan binatang yang bandel ini.
Imam Al-Ghazali menjelaskan, nafsu adalah binatang yang bandel dan sulit dikendalikan. Maka muncul pertanyaan bagaimana caranya untuk dapat menguasai nafsu. Sebab nafsu sangat bandel dan membangkang, satu-satunya cara yang bisa ditempuh adalah membuatnya bertekuk lutut hingga mau mengikuti kendali kamu.
Seorang ulama besar mengatakan ada tiga tindakan yang bisa digunakan untuk menekan nafsu atau mengalahkan nafsu.
Pertama, menahan atau mengekang keras keinginan dari hawa nafsu. Jika bisa diibaratkan sebuah binatang, nafsu seperti binatang yang bandel, binatang tersebut akan melemah jika makanannya berkurang. Maka mengekang keinginan nafsu ibarat mengurangi makanan nafsu. Sehingga nafsu menjadi lemah
Kedua, memberi beban berat pada nafsu. Beban berat ini berupa ibadah-ibadah dan latihan spiritual yang keras dan konsisten atau istiqomah. Ibarat seekor keledai, jika ditambah beban muatannya dan makanannya dikurangi, maka ia akan tunduk lemah dan menurut pada tuannya.
Ketiga, meminta atau senantiasa memohon pertolongan kepada Allah SWT serta merendahkan diri kepada Allah SWT. Agar Allah Yang Mahabaik berkenan menolong kamu. Kalau Allah SWT tidak menolong kamu, maka tidak ada jalan untuk melepaskan diri dari jerat nafsu.
وَمَآ أُبَرِّئُ نَفْسِىٓ ۚ إِنَّ ٱلنَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓ ۚ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Mahapengampun lagi Mahapenyayang. (QS Yusuf ayat 53).
Jika kita bisa terus-menerus melakukan tiga tindakan di atas, maka nafsu kamu yang bergolak itu akan menyerah kepada kamu dengan seizin Allah SWT.
sumber :republika